Langsung ke konten utama

Perempuan Buruan


 Sumber Foto : Geraldine panelli

Perempuan, banyak yang memburu dan menjadikan dia sasaran empuk oleh sang kuasa keberadaannya sering kali dianggap hanya seperti mesin produksi kadang seperti taman yang bebas dikujungi, perempuan, kebenarannya dari dulu juga tanpa adanya jeda langsung dimusnahkan semenjak dia menetas dari perut ibunya katanya dia dianggap sebagai beban, stigma yang telah dibagun pelan-pelan dari dulu kini sepertinya sudah kokoh apalagi perempuan tidak pernah diakui kemampuanya, perempuan hanya seperti segelondongan kaum yang dilabeli lemah dan harus selalu dalam kengkungan perlindungan peraturan, lalu apa bedanya seperti tinggal di cangkang telur ibu ?

Tempat perlindungan yang semestinya aman sering kali ditemui dirumah  bersama keluarganya, namun  sebagian perempuan terbunuh didalam rumahnya sendiri dengan pengambilan pemanfaatan secara sepihak oleh orang terdekatnya, tak jarang pemerkosaan terjadi didalam rumah sendiri mengngiat angka kekerasan seksual terhadap anak terkusus diAceh semakin meningkat, hasrat seksual yang awal mulanya untuk mempertahankan berklangsungan hidup manusia kini sepertinya hanya sebagai fantasi dan rekreasi seksual semata sehingga lupa bahwa organ rekproduksi anak belum siap untuk digunakan sebagai tampat rekreasi,  jikalau saudara melakukan hal tersebut kepada anak perempuan anda mungkinkah dia akan bahagia? Mengingat  secara fundamental rekreasi harusnya membuat kita sama-sama bahagia bukan?  

Perempuan, banyak sekali kaum yang ingin menjatuhkannya dituntut oleh lingkungan sebegitu rupa, memberi standar kehormatan yang dilekatkan hanya pada vaginanya dan tak heran lagi kalau vagina menjadi target empuk untuk menjatuhkannya, setelah berhasil dijatuhkan ternyata tidak selesai disitu saja perempuan juga akan terus di amuk oleh masa dengan cercaan-cercaan kalau semua itu dikarenakan oleh kasalahan dan kelalaian yang dia perbuat, jahat bukan ?  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBURU SEKS ANAK DI NEGERI SYARIAT

  Sumer foto: Batam today Kasus kekerasan terhadap anak tentunya bukan lagi hal yang sangat baru terdengar oleh telinga kita, kasus yang meliputi kekerasan, penganiayaan, bahkan hingga pelecehan seksual sering kali menghantui kehidupan anak-anak yang tanpa memandang satus, mirisnya lagi pelaku merupakan orang-orang terdekat dan dikenal oleh korban, sama seperti stigma masyarakat kita terhadap maling yang pastinya sudah memantau jauh-jauh hari kondisi dan situasi rumah yang akan ia curi. Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002 menyebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan, perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan beradaptasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Kekerasan terhadap anak bukan lagi merupakan problem sosia

PESAN RAHASIA RASULLAH SAW

  Sumber foto : Mutual Art Agama islam merupakan salah satu agama monoteisme yaitu yang hanya menyebah satu Tuhan saja, agama islam dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad merupakan nabi akhir jaman yang lahir dinegeri Arab, agama islam dikenal sebagai agama samawi dimanna agama yang langsung turun dari langit yang diwahyukan oleh Allah kepada Rassullah tepatnya Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Hingga pada akhirnya pada 17 Ramadhan 11 SH atau 6 Agustus 611, beliau dikunjungi oleh Malaikat Jibril yang dating untuk menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT kepada beliau “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan …” (QS. 96:1-5) . Dengan turunnya wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW dipilih sebagai rasul oleh Allan SWT 1 d an pertama kali agama islam disebarkan kepada masyarakat penduduk Arab, namun sepanjang perjalanan dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW tersebut tidak berhenti pada satu tempat saja bahkan agama